logo Kompas.id
โ€บ
Kesehatanโ€บLebih Besar Risiko daripada...
Iklan

Lebih Besar Risiko daripada Manfaatnya, Penggunaan Darurat Klorokuin Dihentikan

BPOM mencabut persetujuan penggunaa darurat klorokuin dan hidroksiklorokuin pada pengobatan Covid-19. Ini karena temuan yang menunjukkan penggunaan obat tersebut lebih tinggi risiko daripada manfaatnya.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DoV88_4li2M_ThQ97Cm0nvYejsE=/1024x681/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FFILES-US-HEALTH-VIRUS-TREATMENT-DRUGS_88461477_1586271975.jpg
AFP/GERARD JULIEN

Ilustrasi. Staf medis menunjukkan paket Plaqueril, tablet yang mengandung hidroksiklorokuin, di IHU Mediterranee Infection Institute, Marseille, Perancis. Izin penggunaan darurat obat ini kini telah dicabut Badan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk pengobatan Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Hasil studi klinik dan data penelitian di Indonesia menunjukkan, risiko dari penggunaan hidroksiklorokuin dan klorokuin lebih besar dari manfaat yang didapatkan. Badan Pengawas Obat dan Makanan mencabut persetujuan penggunaan darurat dari kedua obat tersebut untuk pengobatan Covid-19.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, obat yang mengandung hidroksiklorokuin dan klorokuin diharapkan tidak digunakan lagi dalam pengobatan Covid-19 di Indonesia. BPOM telah mencabut persetujuan penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/ EUA) dari hidroksiklorokuin dan klorokuin untuk pengobatan Covid-19.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan