logo Kompas.id
KesehatanJaga Jiwa Selama Masa Bahaya...
Iklan

Jaga Jiwa Selama Masa Bahaya Korona

Pandemi Covid-19 membuat banyak orang menjadi stres, bingung, cemas, sedih, dan panik. Ini reaksi psikologi yang wajar saat berlangsung krisis. Namun, kecemasan perlu dikelola dan ditangani secara tepat.

Oleh
M ZAID WAHYUDI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/muggsfNvpC9KgxYVRINXZtGt9Zc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20200327_ENGLISH-COVID-19_E_web_1585319573.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke kendaraan dari arah Sidoarjo yang baru masuk ke Kota Surabaya di Jalan Ahmad Yani, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). Intensitas penyemprotan terus ditingkatkan oleh sejumlah pihak untuk menekan wabah Covid-19. Untuk memberlakukan kawasan tertib pembatasan sosial, dilakukan penutupan sejak Jumat hingga Minggu di Jalan Darmo dan Jalan Tunjungan.

Sejak virus korona merebak di banyak negara, sebagian masyarakat Indonesia sudah dilanda kekhawatiran jika makhluk tak kasatmata itu masuk ke Indonesia. Saat Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif  korona, kecemasan masyarakat kian meningkat.

Ketika sejumlah pejabat positif korona, warga yang terpapar virus dan meninggal makin banyak dan meluas, sulit mencari masker dan cairan antiseptik, hingga terjadi pembelian emosional (panic buying) di sejumlah supermarket, situasi jadi makin menakutkan.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan