logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊAnak Kurang Tidur Lebih Mudah ...
Iklan

Anak Kurang Tidur Lebih Mudah Depresi

Kurang tidur pada anak-anak memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Anak-anak yang kurang tidur lebih mudah mengalami depresi, kecemasan, perilaku impulsif, dan kinerja kognitif yang buruk.

Oleh
Yovita Arika
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8mQOXDrjhaNSGCK4ErBSRvCqSLc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F414808_getattachmenta335cf8f-dd23-4b03-93f7-332efc281571406199.jpg
Kompas/Alif Ichwan

Foto dua anak jalanan tertidur pulas di trotoar perempatan Jalan Gelora, Jakarta, menjadi salah satu foto yang ditampilkan di pameran foto Unpublished di Bentara Budaya Jakarta, 6-12 Februari 2017. Tempat tidur yang tidak nyaman membuat tidur terganggu atau tidak nyenyak sehingga rentan memengaruhi perilaku dan kesehatan mental anak.

Bagi anak-anak, tidur merupakan kebutuhan dasar untuk mendukung tumbuh kembang, terutama otak mereka. Kurang tidur pada anak-anak tidak boleh dianggap sepele karena bukan hanya berpengaruh pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental mereka.

Kebutuhan tidur pada anak-anak berbeda-beda, sesuai umurnya. Semakin besar si anak, semakin berkurang kebutuhan tidurnya. National Sleep Foundation, Amerika Serikat, merekomendasikan, lama atau durasi tidur anak usia 0-3 bulan berkisar 14-17 jam sehari, usia 4-11 bulan berkisar 12-15 jam, usia 1-2 tahun berkisar 11-14 jam, 3-5 tahun berkisar 10-13 jam, 6-13 tahun berkisar 9-11 jam, dan 14-17 tahun berkisar 8-10 jam.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan