logo Kompas.id
β€Ί
Investigasiβ€ΊBerharap Sejahtera dengan...
Iklan

Berharap Sejahtera dengan Menjadi Awak Kapal di Negeri Orang

Keinginan memperbaiki taraf hidup dalam waktu singkat kerap mendorong seseorang menjadi ABK di kapal ikan asing. Sementara di dalam negeri, penghasilan sebagai nelayan serba tak menentu.

Oleh
FRD/JOG/DVD/ILO
Β· 1 menit baca
Nelayan menurunkan muatan teri dari kapal di Pelabuhan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). Penghasilan nelayan di Gebang dari melaut antara Rp 50.000 dan Rp 100.000 per hari. Namun, terkadang juga tidak mendapat apa-apa jika hasil tangkapan sedikit atau cuaca sedang buruk.
HARRY SUSILO

Nelayan menurunkan muatan teri dari kapal di Pelabuhan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). Penghasilan nelayan di Gebang dari melaut antara Rp 50.000 dan Rp 100.000 per hari. Namun, terkadang juga tidak mendapat apa-apa jika hasil tangkapan sedikit atau cuaca sedang buruk.

Belum terjaminnya kesejahteraan nelayan di dalam negeri menjadi salah satu faktor banyaknya anak buah kapal yang tertarik bekerja di kapal ikan asing. Tawaran gaji tinggi membuka peluang untuk memperbaiki taraf hidup dalam waktu yang singkat.

Sudah lebih dari 40 tahun, Dahuri (55) bekerja sebagai nelayan. Namun, kehidupan warga Desa Gebangmekar, Gebang, Cirebon, Jawa Barat, itu hingga kini masih jauh dari kata sejahtera. Hal ini dikarenakan penghasilan menjadi nelayan yang serba tidak menentu.

Editor:
HARRY SUSILO
Bagikan