Selama belasan tahun, Suster Marsela mendampingi korban perbudakan, korban TPPO, dan korban culik yang kemudian dipaksa kawin.

Kasus perdagangan manusia terus berulang. Perlu perhatian lebih besar dan upaya lebih keras dari semua pihak mengatasi masalah ini hingga ke akarnya.

Perdagangan orang dan kekerasan seksual hingga kini masih membayangi masyarakat NTT.  Sejumlah orang mendedikasikan hidupnya untuk membantu korban mencari keadilan.

Pertumbuhan ekonomi kawasan serta sentralitas ASEAN menjadi salah satu penangkal ampuh konflik terbuka di kawasan. Tidak kalah penting, menjaga komunikasi.

Kemarahan dan pergolakan batin kerap dirasakan para pendamping korban kekerasan seksual dan perdagangan orang. Mereka perlu memberi waktu bagi diri sendiri.

Hampir semua pekerja migran yang pulang dalam keadaan tak bernyawa itu diduga sebagai korban perdagangan orang.

Kebutuhan atas pekerjaan dengan gaji memadai membuat warga nekat ke luar negeri melakukan pekerjaan apa pun meskipun risikonya tinggi.

Empat warga Sumut menjadi korban perdagangan orang di Laos. Mereka dipaksa bekerja untuk sindikat "love scam" tanpa digaji. Para korban juga mengalami penyiksaan.