logo Kompas.id
β€Ί
Investigasiβ€ΊSenang karena Anak Tergolong...
Iklan

Senang karena Anak Tergolong Gizi Buruk

Ironi keluarga miskin dengan anak mengalami gizi buruk di Nusa Tenggara Timur. Mereka senang karena status anaknya mengalami gizi buruk. Dengan status tersebut, mereka bisa dapat bantuan.

Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI, M PUTERI ROSALINA, ALBERTUS KRISNA
Β· 1 menit baca
Katrina Kaka (19) memangku anaknya Mikaela yang sedang terkulai lemas karena sedang menderita demam dan batuk pilek saat ditemui pada Kamis (10/11/2022) dalam kunjungan rutin petugas puskesmas ke rumahnya di Kodi, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Mikaela yang baru berumur 1,5 tahun tergolong gizi buruk.
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Katrina Kaka (19) memangku anaknya Mikaela yang sedang terkulai lemas karena sedang menderita demam dan batuk pilek saat ditemui pada Kamis (10/11/2022) dalam kunjungan rutin petugas puskesmas ke rumahnya di Kodi, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Mikaela yang baru berumur 1,5 tahun tergolong gizi buruk.

Jawaban pendek ibu muda, Katrina Kaka (19) sontak membuat tim tenaga kesehatan yang berkunjung tertegun. β€œSenang. Karena ikut gizi buruk to?” kata Katrina sembari memangku anaknya, bocah laki-laki kecil nan kurus bernama Mikaela Andika Bane yang masih berusia 1,5 tahun.

Tim tenaga kesehatan yang berkunjung ke rumah Katrina jelas kaget. Sebab, pertanyaannya yang disampaikan adalah, bagaimana perasaannya mendengar anaknya terus-terusan digolongkan sebagai anak gizi buruk?

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan