Catatan Awal Pekan
”Peluru Perak” Indonesia
Pada awal menerima tampuk keketuaan—dari Kamboja— ada begitu banyak harapan diletakkan di pundak Indonesia. Akan tetapi, di sisi lain, harus diakui Indonesia bukanlah pemilik ”peluru perak”.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F26%2Fdb050c39-53e6-477b-817c-eaa2f62a7b4c_jpg.jpg)
Mobil bak terbuka yang mengangkut pekerja proyek melintas di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/8/2023). Pengelola kawasan Gelora Bung Karno membatasi akses kendaraan bermotor ke kawasan tersebut mulai pukul 05.00 hingga 22.00. Kebijakan yang berlangsung pada 25 Agustus 2023 hingga 3 September 2023 ini bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan Piala KTT ASEAN.
Dua pekan mendatang, Konferensi Tingkat Tinggi Ke-43 ASEAN akan digelar di Jakarta. Perhelatan itu sekaligus menandai berakhirnya keketuaan bergilir ASEAN yang tahun ini diampu oleh Indonesia. Selanjutnya, Laos akan meneruskan estafet keketuaan tersebut.
Pada awal menerima tampuk keketuaan—dari Kamboja— ada begitu banyak harapan diletakkan di pundak Indonesia. Harapan itu mengacu pada keberhasilan Indonesia yang dinilai mampu menakhodai negara-negara anggota G20 untuk mencapai konsensus.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 4 dengan judul "”Peluru Perak” Indonesia".
Baca Epaper Kompas