Klimatologi
Mengurangi Risiko dan Memanen Berkah La Nina
La Nina umumnya dikaitkan dengan ancaman bencana seperti banjir bandang dan tanah longsor. Namun, fenomena iklim ini juga memberi banyak peluang yang bisa bermanfaat bagi kehidupan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2Fe00665b1-4ec5-4322-a9b8-5ceeb54132b3_jpg.jpg)
Kereta commuter line berjalan pelan saat melintas di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang terendam banjir karena hujan lebat, Minggu (7/11/2021). Jika dikelola dengan baik, fenomena La Nina juga bisa memberikan manfaat positif.
Dalam seminggu terakhir, suhu permukaan laut di bawah rata-rata berlanjut di sebagian besar Samudra Pasifik. Anomali suhu permukaan laut yang negatif terutama menguat di bagian timur-tengah Samudra Pasifik.
Laporan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) awal November 2021, anomali suhu permukaan laut di Nino 3.4 Samudra Pasifik sudah mencapai -1,1. Ini menandai bahwa Indeks La Nina sudah berada di tahap menengah.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Memanen Berkah La Nina".
Baca Epaper Kompas