logo Kompas.id
›
Ilmu Pengetahuan & Teknologi›Pembubaran BRG Menurunkan...
Iklan

Pembubaran BRG Menurunkan Komitmen Indonesia terkait Perubahan Iklim

Pembubaran Badan Restorasi Gambut bisa membawa kemunduran bagi komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Indonesia telah berjanji pada dunia untuk menurunkan emisi sebesar 29-41 persen.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JHUPnnDB8W7dI-o6puPeO1YeVgw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200706IDO_Hutan_Adat_Simpur4_1594038251.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Suasana di Desa Simpur, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (6/7/2020) pagi. Desa Simpur mengusulkan hutan adat dan hutan kemasyarakatan untuk kepentingan menjaga gambut.

JAKARTA, KOMPAS - Wacana perampingan lembaga negara yang akan  menyasar Badan Restorasi Gambut bisa menimbulkan sentimen negatif terhadap komitmen Indonesia dalam upaya pengendalian perubahan iklim. Keberadaan lembaga tersebut masih dibutuhkan untuk memulihkan kondisi 2,6 juta hektar gambut di Indonesia yang  menjadi penyumbang besar emisi gas rumah kaca.

Direktur Centre for International Management of Tropical Peatland (Cimtrop) Universitas Palangkaraya Darmae Nasir mengatakan, bila Badan Restorasi Gambut (BRG) dibubarkan, secara politik dan posisi Indonesia di dunia internasional akan sangat riskan. Negara-negara lain akan berpikir  Indonesia tidak memiliki komitmen dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan