Guna mengatasi dampak perubahan iklim dibutuhkan intervensi radikal, yaitu intervensi yang mengatasi akar masalah perubahan iklim.

Konfrensi Para Pihak tentang Perubahan Iklim atau COP29 dinilai gagal memenuhi harapan untuk mengatasi krisis secara berkeadilan.

Indonesia dan Jepang telah meraih pencapaian dalam pengakuan kredit karbon.

Bagi kalangan elite berduit, upaya mengurangi jejak karbon bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup. Namun, bagi si miskin, perubahan iklim adalah soal hidup-mati.

Transisi energi terbarukan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti minimnya insentif dan regulasi.

Dengan seluruh kecanggihan teknologi yang ada, dunia hanya bisa mengurangi produksi emisi sebesar 2 gigaton per tahun.

Konsentrasi gas rumah kaca kembali melonjak ke rekor baru, yang bakal memicu peningkatan suhu ke depan.

Selama satu dekade terakhir, transisi energi Indonesia masih berjalan lambat, bahkan  tertinggal dari negara G20 lainnya.