Kesetaraan Jender
Ayah Juga Bisa Menjadi ”Orangtua Tunggal”
Anak membutuhkan kedua orangtuanya di masa tumbuh kembangnya. Namun, peran ayah dalam pengasuhan belum optimal.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2017%2F11%2F21%2F8c397b24-9515-4fa7-bd5e-4aea74fa4927_jpg.jpg)
Pengunjung dalam pembukaan pameran foto Keayahan ni Ayah Hebatku di Bentara Budaya Jakarta pada 20 November 2017.
Menjadi orangtua tunggal bagi anak-anak bukanlah hal mudah bagi siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan. Masing-masing memiliki kehidupan yang penuh suka dan duka. Namun, bagaimana jadinya kalau yang menjadi orangtua tunggal adalah laki-laki?
Dalam kehidupan bermasyarakat, ketika terjadi perceraian, istri meninggal, atau berpisah dengan istri karena alasan lain, tidak semua laki-laki siap menjalani peran ganda sebagai ”ayah” sekaligus sebagai ”ibu” bagi anaknya.