logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPenemuan Kasus Baru...
Iklan

Penemuan Kasus Baru Tuberkulosis Melambat

Penemuan kasus tuberkulosis di Indonesia melambat. Gap penemuan kasus ini membuat penularan masih tinggi.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Hasil rontgen salah seorang warga dalam kegiatan Active Case Finding TBC di kantor Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten, Kamis (5/1/2023).
KOMPAS/PRIYOMBODO

Hasil rontgen salah seorang warga dalam kegiatan Active Case Finding TBC di kantor Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten, Kamis (5/1/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Penemuan atau notifikasi kasus tuberkulosis di Indonesia melambat. Pada pertengahan tahun 2024, penemuan kasus yang dilaporkan baru mencapai 26 persen dari total estimasi kasus tuberkulosis di masyarakat. Padahal, kasus yang tidak ditemukan berarti tidak diobati. Risiko penularan menjadi amat tinggi.

Manajer Program Stop TB Partnership Indonesia Nurliyanti di Jakarta, Rabu (7/3/2024), mengatakan, adanya gap kasus tuberkulosis yang belum ditemukan menjadi salah satu penyebab kasus tuberkulosis di Indonesia terus meningkat. Pada 2020, estimasi total kasus tuberkulosis di Indonesia, menurut Global Tuberculosis Report, sebesar 824.000 kasus. Pada 2024, estimasi kasus itu meningkat menjadi 1.092.000 kasus.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan