logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊIndonesia-Malaysia Bersama...
Iklan

Indonesia-Malaysia Bersama Merajut Sejarah Jalur Rempah

Indonesia dan Malaysia berkomitmen merajut sejarah Jalur Rempah untuk diajukan menjadi warisan budaya dunia ke UNESCO.

Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
Β· 0 menit baca
Anggota TNI AL KRI Dewaruci merapikan tali tambat setelah bertolak dari Pelabuhan Tanjung Keluang, Belitung Timur, Bangka Belitung, Rabu (12/6/2024). Tahun ini, KRI Dewaruci milik TNI Angkatan Laut kembali membawa ratusan orang untuk menyusuri tujuh titik jalur rempah di wilayah barat Indonesia mulai dari Jakarta, Belitung Timur, Dumai, Sabang, Malaka, Tanjung Uban, hingga Lampung.
KOMPAS/STEPHANUS ARANDITIO

Anggota TNI AL KRI Dewaruci merapikan tali tambat setelah bertolak dari Pelabuhan Tanjung Keluang, Belitung Timur, Bangka Belitung, Rabu (12/6/2024). Tahun ini, KRI Dewaruci milik TNI Angkatan Laut kembali membawa ratusan orang untuk menyusuri tujuh titik jalur rempah di wilayah barat Indonesia mulai dari Jakarta, Belitung Timur, Dumai, Sabang, Malaka, Tanjung Uban, hingga Lampung.

Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah memasuki hari ke-26, kapal layar KRI Dewaruci yang membawa para laskar rempah telah sampai di titik kelima, yakni Kota Melaka, Malaysia. Di kota ini, Pemerintah Indonesia dan Malaysia memperkuat komitmen untuk pengajuan bersama Jalur Rempah menjadi warisan budaya dunia ke UNESCO.

Kota Melaka menjadi titik pertama di luar negeri dalam pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) yang sudah menyusuri jejak perdagangan rempah dari Timur ke Barat Indonesia sejak 2020. Perdagangan rempah melalui lautan telah membentuk jalur yang menghubungkan Nusantara dengan bangsa Arab, Persia, Eropa, India, China, dan sebagainya.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan