logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMakanan Ultra-olahan Berisiko ...
Iklan

Makanan Ultra-olahan Berisiko Menyebabkan Kematian Dini

Konsumsi sebagian besar makanan ultra-olahan dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Petugas Balai Besar POM memeriksa aneka produk pangan di sebuah pusat perbelanjaan di Denpasar, Bali, Jumat (22/12/2023). Konsumen diimbau cermat dan mengecek kemasan, label, izin edar, dan masa kedaluwarsa produk.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Petugas Balai Besar POM memeriksa aneka produk pangan di sebuah pusat perbelanjaan di Denpasar, Bali, Jumat (22/12/2023). Konsumen diimbau cermat dan mengecek kemasan, label, izin edar, dan masa kedaluwarsa produk.

JAKARTA, KOMPAS β€” Banyak bukti yang mengaitkan makanan ultra-olahan dengan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Bukti baru dari penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa konsumsi sebagian besar makanan ultra-olahan dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.

Penelitian yang dipublikasikan di The British Medical Journal pada Rabu (8/5/2024) ini didasarkan pada penelitian di Amerika Serikat selama 34 tahun. Zhe Fang, mahasiswa doktoral dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menjadi penulis pertama.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan