logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊIklan dan Promosi Rokok Masih ...
Iklan

Iklan dan Promosi Rokok Masih Terus Membayangi Anak

Anak dan remaja belum sepenuhnya bebas dari paparan iklan ataupun promosi rokok. Perlu ketegasan dalam mengatur iklan tentang rokok ini sekaligus penguatan edukasi terkait bahaya rokok.

Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA, NASRUN KATINGKA
Β· 1 menit baca
Pelajar berpartisipasi dalam aksi #TolakJadiTarget iklan rokok di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Sabtu (25/2/2017). Aksi yang diikuti ratusan pelajar dari 20 sekolah tersebut sebagai bentuk penolakan untuk dijadikan target pemasaran iklan rokok dan kecaman terhadap maraknya iklan rokok di sekitar sekolah.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Pelajar berpartisipasi dalam aksi #TolakJadiTarget iklan rokok di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Sabtu (25/2/2017). Aksi yang diikuti ratusan pelajar dari 20 sekolah tersebut sebagai bentuk penolakan untuk dijadikan target pemasaran iklan rokok dan kecaman terhadap maraknya iklan rokok di sekitar sekolah.

Iklan rokok di berbagai ruang publik memiliki dampak signifikan dalam memengaruhi perilaku dan sikap anak terhadap produk tembakau ini. Namun, sampai kini masih banyak iklan rokok yang dengan mudah dijumpai di ruang publik. Bahkan, tidak sedikit iklan tersebut yang menyasar langsung ke kelompok anak-anak.

Keberadaan iklan rokok salah satunya tertuang dalam hasil penelitian Global Youth Tobacco Surveytahun 2009, 2014, dan 2019. Hasil survei pada 2019 menunjukkan, masih ada persentase sebanyak 6 persen anak usia 13-15 tahun yang pernah ditawari produk tembakau gratis dari pihak perusahaan. Angka ini bahkan lebih tinggi untuk survei tahun sebelumnya, yakni 7,7 persen (2009) dan 7,9 persen (2014).

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan