PENDIDIKAN
Penguatan Literasi Dukung Pemulihan Pembelajaran
Satu dari dua peserta didik di Tanah Air belum mencapai kompetensi minimum literasi. Penguatan literasi diperlukan untuk mengatasi krisis pembelajaran.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F12%2Fde0e8d9c-9c2a-4189-a0a6-7987ce39d9c7_jpg.jpg)
Suasana pembelajaran di kelas III Sekolah Dasar Negeri 008 Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu (12/4/2023). Sejak 2017, sekolah itu melakukan transformasi pembelajaran dengan menerapkan asesmen diagnostik, pembelajaran berdiferensiasi, dan pemanfaatan buku sesuai minat anak.
JAKARTA, KOMPAS – Krisis pembelajaran di Indonesia tidak terbantahkan. Hal ini tergambar dari rendahnya kompetensi dasar siswa, salah satunya literasi. Penguatan literasi sangat dibutuhkan untuk mendukung pemulihan pembelajaran.
Pelaksana Tugas Direktur Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) I Nyoman Rudi Kurniawan mengatakan, berdasarkan Asesmen Nasional 2021, satu dari dua peserta didik di Tanah Air belum mencapai kompetensi minimum literasi. Sementara dua dari tiga siswa belum mencapai kompetensi minimum numerasi.