logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKrisis Kesehatan Mental di...
Iklan

Krisis Kesehatan Mental di Kalangan Remaja Dilaporkan di Sejumlah Negara

Laporan terbaru menunjukkan, 16,2 persen remaja di Singapura mengalami gejala yang konsisten setidaknya satu dari depresi dan kecemasan.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Anak-anak bermain bola menunggu jam masuk sekolah di SDN Bojongmenteng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (17/3/2023). Selain meningkatkan kebugaran anak, aktivitas fisik secara rutin membantu anak memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Berkegiatan fisik juga membantu fokus dan pembelajaran dapat berjalan makin baik.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Anak-anak bermain bola menunggu jam masuk sekolah di SDN Bojongmenteng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (17/3/2023). Selain meningkatkan kebugaran anak, aktivitas fisik secara rutin membantu anak memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Berkegiatan fisik juga membantu fokus dan pembelajaran dapat berjalan makin baik.

JAKARTA, KOMPAS β€” Krisis kesehatan mental di kalangan remaja semakin banyak dilaporkan dari sejumlah negara. Laporan terbaru menunjukkan, 16,2 persen remaja di Singapura mengalami gejala yang konsisten setidaknya satu dari depresi dan kecemasan. Namun, hanya 15 persen di antara mereka yang mendapatkan penanganan dari ahli kesehatan.

Laporan ini didasarkan survei orangtua di Singapura oleh Duke-NUS Medical School dan Institute of Mental Health (IMH), yang dilaporkan di jurnal Child and Adolescent Psychiatry and Mental Health pada 11 Mei 2023.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan