logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊLebih dari 50 Persen...
Iklan

Lebih dari 50 Persen Masyarakat Indonesia Konsumsi Garam Berlebihan

Sebanyak 53,5 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi garam melebihi batas yang dianjurkan, yakni kurang dari 2.000 miligram per hari. Konsumsi garam yang tinggi dapat menyebabkan hipertensi, jantung, dan, stroke.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Aneka makanan, minuman, dan camilan yang kerap dibeli di mal dan kedai kaki lima. Perlu diperhatikan besar kalori tiap makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari agar dapat meminimalisasi risiko penyakit akibat makan berlebihan.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Aneka makanan, minuman, dan camilan yang kerap dibeli di mal dan kedai kaki lima. Perlu diperhatikan besar kalori tiap makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari agar dapat meminimalisasi risiko penyakit akibat makan berlebihan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kementerian Kesehatan menganjurkan batasan konsumsi garam atau natrium tidak boleh lebih dari 2.000 miligram per hari. Konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung dan stroke, serta kematian akibat penyakit tersebut. Namun, data menunjukkan lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi garam lebih dari batasan yang dianjurkan.

Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti mengatakan, sebanyak 53,5 persen masyarakat mengonsumsi garam lebih dari 2.000 miligram per hari. Tingginya konsumsi garam di masyarakat patut diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko hipertensi. Konsumsi garam berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kematian akibat jantung dan stroke.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan