logo Kompas.id
HumanioraAdiksi Pornografi Menurunkan...
Iklan

Adiksi Pornografi Menurunkan Fungsi Otak

Adiksi pornografi memang tidak berpengaruh terhadap inteligensi. Namun, hal itu bisa merusak ”braking system” sehingga menurunkan fungsi otak depan.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
· 1 menit baca
Staf analis memonitor siaran televisi nasional di ruang Analisa Pemantauan Langsung Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Jakarta, Kamis (23/2/2023). Sebanyak 18 stasiun televisi nasional yang 15 di antaranya tayang selama 24 jam dimonitor oleh petugas analis. Penelitian meliputi konten SARA, kekerasan, pornografi, serta jumlah iklan yang tidak boleh melebihi 20 persen dari porsi keseluruhan tayangan.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Staf analis memonitor siaran televisi nasional di ruang Analisa Pemantauan Langsung Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Jakarta, Kamis (23/2/2023). Sebanyak 18 stasiun televisi nasional yang 15 di antaranya tayang selama 24 jam dimonitor oleh petugas analis. Penelitian meliputi konten SARA, kekerasan, pornografi, serta jumlah iklan yang tidak boleh melebihi 20 persen dari porsi keseluruhan tayangan.

JAKARTA, KOMPAS — Masifnya penggunaan internet memperluas penyebaran informasi, tidak terkecuali konten pornografi. Hal ini patut diwaspadai, terutama pada anak usia sekolah, karena adiksi pornografi berpotensi menurunkan fungsi otak depan akibat kerusakan braking system yang berguna mencegah perbuatan yang salah.

Peneliti tamu di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rizki Edmi Edison, mengatakan, saat seseorang mengalami adiksi pornografi, terjadi stimulasi yang mengirimkan hormon dopamin ke otak depan. Banjir dopamin menyebabkan hypofrontal syndrome yang bisa mengganggu kontrol diri.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan