logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMemahami Gejala Klinis...
Iklan

Memahami Gejala Klinis Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan bisa menimbulkan serangkaian gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Karena itu, tanda klinis masalah itu perlu dideteksi sejak dini.

Oleh
EVY RACHMAWATI
Β· 1 menit baca
Sejumlah pemuda duduk bersama di Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat, April 2021. Anak muda adalah salah satu pihak yang terdampak pandemi Covid-19, mulai dari segi pendidikan hingga peluang kerja di masa depan. Hal ini kerap membuat mereka mengalami gangguan kecemasan.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Sejumlah pemuda duduk bersama di Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat, April 2021. Anak muda adalah salah satu pihak yang terdampak pandemi Covid-19, mulai dari segi pendidikan hingga peluang kerja di masa depan. Hal ini kerap membuat mereka mengalami gangguan kecemasan.

Kecemasan merupakan bagian normal kehidupan. Banyak orang merasa cemas pada beberapa titik kehidupan, seperti saat menghadapi ujian penting, ada kabar buruk tak terduga, dan mengalami masalah seperti kesehatan, uang, ataupun keluarga. Bagi orang dengan gangguan kecemasan, perasaan itu bisa berulang dan bertambah parah.

Secara bertahap, gangguan kecemasan berkembang dan dapat dimulai kapan saja dalam siklus hidup. Gejalanya bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti performa kerja, tugas sekolah, dan relasi sosial. Ada beberapa jenis gangguan kecemasan, termasuk kecemasan umum, rasa panik, kecemasan sosial, dan gangguan terkait fobia.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan