logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊRemaja dalam Kungkungan Anemia
Iklan

Remaja dalam Kungkungan Anemia

Hanya sekitar 30 persen remaja putri di Indonesia yang mendapatkan tablet tambah darah pada 2022. Padahal, tablet tambah darah diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia pada remaja yang bisa berdampak jangka panjang.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Salah satu siswa SMAN 78 Jakarta menunjukkan tablet tambah darah yang digunakan untuk mencegah terjadinya anemia pada remaja.
DEONISIA ARLINTA

Salah satu siswa SMAN 78 Jakarta menunjukkan tablet tambah darah yang digunakan untuk mencegah terjadinya anemia pada remaja.

JAKARTA, KOMPAS β€” Anemia pada remaja bisa menimbulkan dampak jangka panjang. Remaja putri yang mengalami anemia berisiko dua kali lipat mengalami anemia ketika hamil. Padahal, ibu hamil dengan anemia berisiko mengalami gangguan saat persalinan dan berisiko melahirkan anak dengan gizi kurang.

Pemberian tablet tambah darah pada remaja seharusnya bisa menjadi intervensi yang tepat. Namun, remaja di Indonesia yang mendapatkan tablet tambah darah justru sangat minim. Merujuk data Kementerian Kesehatan hingga triwulan III-2022, hanya 29,23 persen remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah (TTD).

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan