Remaja dalam Kungkungan Anemia
Hanya sekitar 30 persen remaja putri di Indonesia yang mendapatkan tablet tambah darah pada 2022. Padahal, tablet tambah darah diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia pada remaja yang bisa berdampak jangka panjang.
JAKARTA, KOMPAS β Anemia pada remaja bisa menimbulkan dampak jangka panjang. Remaja putri yang mengalami anemia berisiko dua kali lipat mengalami anemia ketika hamil. Padahal, ibu hamil dengan anemia berisiko mengalami gangguan saat persalinan dan berisiko melahirkan anak dengan gizi kurang.
Pemberian tablet tambah darah pada remaja seharusnya bisa menjadi intervensi yang tepat. Namun, remaja di Indonesia yang mendapatkan tablet tambah darah justru sangat minim. Merujuk data Kementerian Kesehatan hingga triwulan III-2022, hanya 29,23 persen remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah (TTD).