Kesehatan Anak
Rujuk Cepat Anak dengan Gejala Gangguan Ginjal Akut
Deteksi dini dan perawatan yang cepat perlu dilakukan pada anak dengan gangguan ginjal akut progresif atipikal. Penyakit tersebut memiliki progresivitas yang cepat sehingga rujukan perlu dilakukan segera.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F01%2F22%2F784fa3eb-7734-4887-b7b4-3dcbb2b53c37_jpeg.jpg)
Aktivis dari Indonesia Kidney Care Club menggelar aksi memperingati Hari Ginjal Sedunia dengan membagikan stiker dan buku saku mengenai kesehatan ginjal kepada masyarakat yang melintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (8/3). Hingga saat ini, terapi penanganan penyakit gagal ginjal dapat dilakukan dengan cuci darah (hemodialisis), cuci darah lewat perut (dialisis peritoneal), dan cangkok ginjal yang semuanya memerlukan biaya yang tinggi.
JAKARTA, KOMPAS — Sebagian besar anak dengan dugaan gangguan ginjal akut progresif atipikal yang dirujuk ke rumah sakit sudah dalam kondisi buruk. Penanganan pun menjadi sulit dan tingkat fatalitas menjadi lebih tinggi. Orangtua dan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama perlu segera merujuk ke fasilitas kesehatan dengan layanan subspesialistik jika gejala perburukan mulai muncul.
Direktur Utama RS Umum Pusat Nasional (RSUP) Dr Cipto Mangunkusumo Lies Dina Liastuti di Jakarta, Kamis (20/10/2022), mengatakan, semua pasien anak yang masuk dengan dugaan gangguan ginjal akut dalam kondisi sudah tidak buang air kecil atau tidak mengeluarkan urine. Pada kondisi ini, fungsi ginjal sudah terganggu sehingga perlu dilakukan dialisis (cuci darah).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Rujuk Cepat Pasien Gagal Ginjal Akut".
Baca Epaper Kompas