logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊLayanan Kesehatan Jiwa Belum...
Iklan

Layanan Kesehatan Jiwa Belum Terjangkau

Gangguan kesehatan jiwa semakin signifikan dengan adanya pandemi Covid-19. Namun, layanan kesehatan jiwa belum terjangkau semua pihak.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
One of the residents suffering from a mental disorder is held in a cell at the Penuh Warna Griya Cinta Kasih Foundation in Jombang regency, East Java, Thursday (3/10/2019). The foundation, chaired by Jamiin, runs a rehabilitation center for people with mental disorders. Currently, it has 265 residents.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

One of the residents suffering from a mental disorder is held in a cell at the Penuh Warna Griya Cinta Kasih Foundation in Jombang regency, East Java, Thursday (3/10/2019). The foundation, chaired by Jamiin, runs a rehabilitation center for people with mental disorders. Currently, it has 265 residents.

MATARAM, KOMPAS β€” Layanan kesehatan jiwa belum banyak diakses kendati depresi dan kecemasan meningkat selama pandemi Covid-19. Alasannya, antara lain, biaya dan layanan yang belum merata. Rancangan layanan kesehatan jiwa yang komprehensif dan inklusif pun diperlukan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019 mencatat, satu dari delapan orang di dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa. Gangguan yang paling umum adalah depresi dan kecemasan. Angka itu naik signifikan saat pandemi Covid-19. Angka kecemasan naik 26 persen dan depresi naik 28 persen.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan