logo Kompas.id
β€Ί
Gaya Hidupβ€ΊRumahku, Kantorku, dan...
Iklan

Rumahku, Kantorku, dan Realitas Masa Depan

Bekerja dari rumah atau WFH punya kelebihan dan kekurangan di mata para pekerja. Kendati demikian, mereka tetap bersiap untuk kemungkinan WFH jangka panjang di masa depan.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DW1YJx8tH9LbdThM2Ap2UEtHNFE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FBekerja-Dari-Rumah_88423588_1585414418.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Seorang pegawai BNI bekerja di rumahnya di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (17/3/2020). Sejumlah kantor dan perusahaan menerapkan sistem bekerja dari rumah untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

Nyaris setahun sudah ruang kerja sebagian orang tak sampai lima langkah dari tempat tidur. Istilahnya, ngesot pun sampai. Yang biasanya berjejalan di kereta atau bus untuk ke kantor tentu senang. Namun, lama-lama para pekerja jadi bertanya-tanya, ”Bakal sampai kapan bekerja dari rumah?”

Rizky P Ananda (25), karyawan swasta di Jakarta, bekerja dari rumah sejak Maret 2020 karena pandemi Covid-19. Kantornya menerapkan aturan ini setidaknya hingga Juli 2021. Rizky yang biasanya menghabiskan waktu 1 jam 45 menit dari indekos ke kantor tidak keberatan. Waktu dan energinya tidak lagi terbuang percuma untuk naik-turun kendaraan umum.

Editor:
khaerudin
Bagikan