Data Pribadi
Pemilik Data, Sudah Jatuh Ketiban Tangga
Pemilik data pribadi kerap tersandung masalah datanya bocor. Kebocoran itu mengundang kegaduhan publik yang berujung proses hukum. Ironisnya, mereka kerap menjadi pihak yang dipersalahkan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F86d8ad3d-4460-43be-8c99-f1dbc2bb6473_jpg.jpg)
Seorang warga memainkan ponsel pintar di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Keamanan data pribadi di dunia maya menjadi perhatian sejumlah warga. Mereka mengaku harus melakukan langkah-langkah mandiri untuk melindungi data.
JAKARTA, KOMPAS — Apes sekali pengguna gawai yang datanya bocor dan menjadi konsumsi publik. Nasib mereka sudah jatuh ketiban tangga, celakanya berlipat ganda karena sudah kehilangan data, namanya tercemar, dan terancam hukuman pidana. Peristiwa ini dialami sejumlah pesohor yang data pribadinya kembali bocor.
Kebocoran data ini kerap berujung pada proses hukum yang justru menimpa pemilik data pribadi. Lalu apa yang bisa dilakukan pada situasi seperti ini? Pemerhati gawai Lucky Sebastian menilai, kasus ini pada umumnya terjadi melalui dua hal. Pertama, data bocor lewat ponsel yang diretas. Kedua, data juga bisa bocor melalui jasa penyimpanan daring.