logo Kompas.id
β€Ί
Gaya Hidupβ€ΊCandu Minuman Manis
Iklan

Candu Minuman Manis

Mudahnya mengakses minuman berpemanis di pasar membuat publik kerap mengonsumsi minuman tersebut. Jika tidak disertai kontrol diri yang baik, minuman berpemanis bisa menjadi candu dan berpotensi menimbulkan penyakit.

Oleh
Sekar Gandhawangi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rbbCrjEpdbANZ-lGnMu4Eo2S6dQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FUrban_86303305_1578758074.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG (MYE) 07-01-2020

Antrean di gerai minuman boba di sebuah mal di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Boba menjadi minuman berpemanis yang digemari anak-anak muda saat ini.

Minum minuman manis memang enak, apalagi kalau diminum dingin-dingin saat cuaca sedang panas. Rasanya yang segar membuat lidah ketagihan. Tanpa sadar, berbotol-botol minuman manis habis ditenggak dalam sekejap.

Karyawan swasta Handoko (59) bisa dibilang pernah kecanduan minuman manis, khususnya teh di dalam kemasan. Ia bisa menghabiskan 3-4 botol teh setiap hari. Ia juga meminum sedikitnya dua gelas teh seduh yang dicampur gula setiap hari.

Editor:
khaerudin
Bagikan