/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F02%2F09%2Fed24d6a3-7eba-4415-9062-35d314840a65_jpg.jpg)
Lima pasangan calon presiden dan wakil presiden melambaikan tangan sebelum menandatangani prasasti Siap Menang Siap Kalah dalam kampanye perdana pemilu presiden di Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (1/6/2004). Kelima pasangan itu adalah (dari kiri ke kanan) Wiranto-Salahuddin Wahid, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, dan Hamzah Haz-Agum Gumelar.
Pemilu menjadi ajang pesta demokrasi yang menunjukkan semua warga negara menggunakan hak pilihnya, tak terkecuali para tokoh politik ataupun capres dan cawapres. Kedatangan mereka ke tempat pemungutan suara menyedot atensi awak media, khususnya jurnalis foto dan juru kamera televisi.
Faktor ketokohan menjadikan momen mereka saat menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) menjadi penting. Hal ini disebabkan mereka terlibat langsung dalam panggung pemilu atau menjadi simbol kekuatan politik yang ikut berkontestasi. Sebagian di antara tokoh-tokoh itu merupakan kandidat yang dipilih jutaan rakyat Indonesia pada pemilu era pemilihan presiden langsung.