logo Kompas.id
ā€ŗ
Ekonomiā€ŗJam Belajar Siswa yang Hilang ...
Iklan

Jam Belajar Siswa yang Hilang Selama Pandemi Berdampak pada Produktivitas Ekonomi

Akibat penutupan sekolah untuk mencegah penyebaran Covid-19, siswa mengalami keterlambatan belajar kemampuan matematika dan bahasa. Dampaknya menurunnya capaian produktivitas dari potensi yang ada.

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
Ā· 1 menit baca
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen (tengah) bersama para ekonom Bank Dunia saat jumpa pers peluncuran laporan ā€œIndonesia Economic Prospect June 2023: The Invisible Toll of Covid-19 on Learningā€, Jakarta, Senin (26/6/2023). Satu ditemani (kiri ke kanan) Wael Mansour, Senior Economist Bank Dunia; Habib Rab, Lead Economist Bank Dunia; Shinsaku Nomura, Senior Economist Bank Dunia; dan Indira Maulani, Hapsari Senior Economist Bank Dunia.
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen (tengah) bersama para ekonom Bank Dunia saat jumpa pers peluncuran laporan ā€œIndonesia Economic Prospect June 2023: The Invisible Toll of Covid-19 on Learningā€, Jakarta, Senin (26/6/2023). Satu ditemani (kiri ke kanan) Wael Mansour, Senior Economist Bank Dunia; Habib Rab, Lead Economist Bank Dunia; Shinsaku Nomura, Senior Economist Bank Dunia; dan Indira Maulani, Hapsari Senior Economist Bank Dunia.

JAKARTA, KOMPAS ā€” Jam belajar siswa yang hilang selama periode pandemi Covid-19 pada 2020-2022 akibat penutupan sekolah berpotensi menghambat produktivitas ekonomi. Akibat jam belajar yang hilang itu, kemampuan siswa untuk mata pelajaran matematika dan bahasa melambat. Kelak, berkurangnya kemampuan terhadap dua mata pelajaran tersebut akan berpengaruh pada pendapatan siswa yang bersangkutan ketika masuk pasar kerja.

Hal tersebut menjadi salah satu temuan Bank Dunia lewat penelitian bertajuk ā€Indonesia Economic Prospect June 2023: The Invisible Toll of Covid-19 on Learningā€ yang dirilis pada Senin (26/6/2023) di Jakarta. Peluncuran hasil penelitian itu turut dihadiri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan