logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊTransportasi Jadi Kontributor ...
Iklan

Transportasi Jadi Kontributor Terbesar Ongkos Logistik Beras dan Kedelai

Problem infrastruktur, ketersediaan armada pengangkut, pungutan liar, dan masa tunggu di pelabuhan dinilai turut mendongkrak biaya logistik di Indonesia. Dampaknya, konsumen mesti menanggung harga yang lebih tinggi.

Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
Β· 1 menit baca
Buruh harian membongkar dan menimbang kentang asal Garut yang baru tiba di Pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Buruh harian membongkar dan menimbang kentang asal Garut yang baru tiba di Pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020).

JAKARTA, KOMPAS - Biaya transportasi dan persediaan dinilai berkontribusi besar terhadap biaya logistik beras serta kedelai di Indonesia. Biaya logistik yang tinggi itu kemudian diteruskan ke konsumen dengan harga yang lebih tinggi. Sementara program Tol Laut dianggap belum signifikan menekan disparitas harga.

Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) dalam kajiannya bertajuk Logistics Costs of Rice and Soybean: Issues, Challenges, and the Impact of Regulations yang dipublikasikan pada Mei 2023 menyebut, biaya logistik menyumbang 21 persen hingga 23 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Porsi itu lebih tinggi dari negara berkembang lainnya. Dalam biaya logistik, ongkos transportasi dan persediaan berkontribusi lebih besar ketimbang biaya administrasi di pelabuhan yang berkontribusi kurang dari 6 persen.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan