Impor KRL Tak Jelas, Kendaraan Bermotor Diprediksi Meningkat
Pembatalan impor KRL bekas dari Jepang tanpa alternatif lain untuk menggantikannya dapat meningkatkan pembelian kendaraan bermotor. Dalam jangka panjang, ini akan membuat kebutuhan hidup warga membengkak secara umum.
JAKARTA, KOMPAS β Pembatalan impor kereta rel listrik atau KRL bekas dari Jepang yang tidak dibarengi dengan alternatif lain untuk menggantikannya diprediksi akan meningkatkan pembelian kendaraan bermotor. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan membengkaknya kebutuhan hidup masyarakat secara umum.
Urban Planning, Gender, and Social Inclusion Associate dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), Deliani Poetriayu Siregar, mengkritik PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) karena tak mewacanakan alternatif selain impor. Kedua perusahaan juga ia sebut kurang transparan memparkan biaya yang dibutuhkan untuk impor dari Jepang ataupun beli baru dari PT Industri Kereta Api (INKA).