logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMengejar Nilai Tambah Melalui ...
Iklan

Mengejar Nilai Tambah Melalui Minyak Makan Merah

Kisruh minyak goreng yang terjadi di Indonesia pada Januari-Juli 2022 membawa pelajaran berharga. Petani sawit rakyat perlu didorong guna mendapatkan nilai tambah sekaligus menekan ketergantungan pada industri besar.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA, STEFANUS OSA TRIYATNA, NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
Tandan buah segar (TBS) kelapa sawit diperlihatkan di gerai Indonesia Retail Summit 2022, di Jakarta, Senin (15/8/2022).
STEFANUS OSA TRIYATNA

Tandan buah segar (TBS) kelapa sawit diperlihatkan di gerai Indonesia Retail Summit 2022, di Jakarta, Senin (15/8/2022).

Permintaan Presiden Joko Widodo saat meninjau proses penelitian minyak makan merah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit di Medan, Sumatera Utara, Kamis (7/7/2022), amat jelas. Pada kesempatan itu, Presiden meminta secara khusus agar koperasi di sejumlah daerah membangun pabrik minyak makan merah. Selain sebagai alternatif pencegahan tengkes dan gizi buruk, upaya hilirisasi itu diharapkan mendongkrak nilai tambah sekaligus kesejahteraan petani kelapa sawit.

Minyak makan merah merupakan produk turunan kelapa sawit. Produk ini bisa dimanfaatkan untuk menggoreng layaknya minyak goreng atau dikonsumsi langsung sebagai minyak makan. Kandungan beta karoten, vitamin A, fitonutrien, dan komposisi asam lemaknya dinilai strategis untuk mengatasi tengkes (stunting). Selain itu, beberapa kandungannya bisa dimanfaatkan sebagai bahan aktif kosmetik dan farmasi.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan