liputan investigasi (5)
Dari Bujuk Rayu di Aplikasi Kencan hingga Dompet Digital Palsu
Investasi aset kripto rentan menjadi ajang penipuan di dunia maya. Sedikit lengah, harta bisa lenyap tanpa bisa lagi diselamatkan. Di Indonesia pelaku penipuan money game menjadikan investasi kripto sebagai modusnya.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F8ebf5f5a-bcef-4a7e-963f-776e0376bb5e_jpg.jpg)
Salah satu potongan percakapan CS (34) dengan pria yang mengaku bernama Andrew Chin. CS yang mengenal Andrew dari sebuah aplikasi kencan itu kerap ditawari investasi jual-beli (trading) aset kripto.
Dunia aset kripto disalahgunakan untuk sejumlah penipuan di dunia maya. Sedikit saja lengah, harta bisa melayang dalam sekejap tanpa bisa lagi diselamatkan. Semua bisa menjadi korban di kanal digital, bahkan saat menggunakan aplikasi kencan sekalipun.
Berawal dari sebuah perkenalan di aplikasi kencan Tinder, CS (34) intens bercakap dengan pria yang mengaku bernama Andrew Chin. Dari situ, Andrew yang mengaku sebagai manajer hotel di Singapura mengenalkan CS pada aset kripto.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 2 dengan judul "Dari Bujuk Rayu di Aplikasi Kencan hingga Dompet Digital Palsu".
Baca Epaper Kompas