logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊInvestasi Padat Karya Menyusut
Iklan

Investasi Padat Karya Menyusut

Pemerintah mengakui semakin sulit menarik investasi padat karya. Investasi sektor jasa masih mendominasi, investor di sektor manufaktur pun lebih memilih mengoptimalkan penggunaan teknologi ketimbang tenaga kerja.

Oleh
Agnes Theodora
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YwHrZuEqiOOpBwXeol-cpK9ajdg=/1024x646/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20210427WEN2_1619501857.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pekerja berada di antara konstruksi baja dalam proyek pembangunan pabrik dan gudang di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (17/4/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Meski memuaskan dari nilai atau besaran modal yang ditanamkan, capaian realisasi investasi di awal tahun ini tidak memberi dampak signifikan pada penciptaan lapangan kerja. Mayoritas pengusaha lebih tertarik berinvestasi di sektor jasa atau industri manufaktur yang bersifat padat modal atau teknologi ketimbang padat karya.

Data Kementerian Investasi menunjukkan, capaian realisasi investasi di sektor jasa (tersier) masih mendominasi sepanjang semester I-2021 dengan nilai Rp 218,8 triliun atau setara 49,4 persen dari total investasi pada Januari-Juni 2021 senilai Rp 442,8 triliun.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan