logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMendamba Birokrasi Peka...
Iklan

Mendamba Birokrasi Peka Krisis...

Peka terhadap krisis diharapkan tergambar jelas dalam cara dan ritme kerja birokrasi menyangkut realisasi anggaran pada kondisi sulit sekarang ini. Kesigapan pemerintah akan sangat membantu masyarakat.

Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono/Dian Dewi Purnamasari
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oiB_S2F3uBp4FHXkiiaJVrq2rKo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2Fab8dc18d-422b-4379-9ac9-8ac54eb6c2ed_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Petugas medis mengangkat pasien dari ambulans untuk diidentifikasi atau triase di halaman RSUD dr Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/7/2021). Triase merupakan proses penentuan pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit. Skema ini dilakukan karena ruang perawatan dan IGD sudah dipenuhi oleh pasien yang sebagian besar terinfeksi Covid-19.

Persoalan serapan anggaran yang minim kembali mengemuka belakangan ini. Sesuatu hal yang mestinya tak terjadi di tengah kondisi darurat yang membutuhkan gerak cepat setiap lini di tengah cekaman pandemi Covid-19, realitasnya justru berbeda. Sense of crisis atau peka krisis diharapkan tergambar jelas dalam cara dan ritme kerja birokrasi menyangkut realisasi anggaran pada kondisi sulit seperti sekarang ini.

Awal pekan ini, saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia, Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa kepemimpinan lapangan yang kuat dibutuhkan untuk menghadapi pandemi Covid-19. Hal yang diperlukan sekarang ini adalah kepemimpinan yang paham lapangan, dapat bergerak cepat, serta responsif.

Editor:
Suhartono, Madina Nusrat
Bagikan