logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊImpor Terus Naik, tapi Garam...
Iklan

Impor Terus Naik, tapi Garam Rakyat Tak Terserap

Impor garam tahun ini diperkirakan 3,07 juta ton, naik dibandingkan dengan tahun lalu yang 2,7 juta ton. Namun, pada saat yang sama, garam petambak rakyat menumpuk tak terserap pasar dan harganya anjlok.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mY6jtf0YBF2oLm9uPcSUBx9hhTM=/1024x623/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F1166faee-40b2-4b81-85e7-911232e46e84_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petambak garam Arifin Jami\'an memanen garam di ladang garam prisma miliknya di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (3/7/2020). Pengolahan garam dengan metode rumah prisma tersebut memungkinkan Arifin panen sepanjang tahun.

JAKARTA, KOMPAS β€” Impor garam industri diperkirakan mencapai 3,07 juta ton seiring dengan meningkatnya kebutuhan tahun ini. Pada saat yang sama, garam produksi petambak rakyat menumpuk karena tak terserap pasar, sementara harganya anjlok di bawah ongkos produksi.

Data yang dikutip Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyebutkan, produksi garam nasional tahun 2021 ditaksir 2,1 juta ton, sedangkan kebutuhan garam nasional diperkirakan 4,67 juta ton. Adapun impor garam diperkirakan 3,07 juta ton, naik dibandingkan dengan tahun lalu yang 2,7 juta ton.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan