logo Kompas.id
EkonomiKesejahteraan Nelayan Kembali ...
Iklan

Kesejahteraan Nelayan Kembali Terpuruk

Kesejahteraan nelayan pada 2020 kembali terpuruk, selain dampak pandemi Covid-19, penggunaan ”trawl” dan cantrang turut berimbas pada kesejahteraan nelayan, bahkan mengancam keberlanjutan ekosistem kelautan.

Oleh
SHARON PATRICIA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pVECmJnDZ5ialnewWNJUzNROFYM=/1024x580/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FDSC06620_1583332181.jpg
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Nelayan menyiapkan perbekalan melaut di Pelabuhan Perikanan Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (4/3/2020). Sebanyak 30 kapal cantrang berukuran di atas 100 gros ton akan diberangkatkan ke Natuna dalam program mobilisasi nelayan pantura ke Natuna.

JAKARTA, KOMPAS — Dalam lima tahun terakhir, kesejahteraan nelayan menunjukkan perbaikan tetapi kembali terpuruk pada 2020. Selain dampak dari pandemi Covid-19, penggunaan trawl atau pukat harimau dan alat tangkap cantrang dinilai turut berimbas pada kesejahteraan nelayan kecil.

Badan Pusat Statistik mencatat, nilai tukar nelayan (NTN) dari rentang periode 2015 hingga 2019 pada bulan September terus meningkat, mulai dari 106,6, 109,23, 111,68, 114,69, hingga 114,79.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan