logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHarga Ikan Tangkap Jatuh...
Iklan

Harga Ikan Tangkap Jatuh Selama Pandemi, Nelayan Didorong Tetap Beraktivitas

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara meminta nelayan bersabar dan tetap beraktivitas di tengah penurunan harga ikan tangkap. Sebaliknya, para nelayan didorong mengambil KUR demi bertahan di tengah pandemi.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/V3P2XKSoCkMh-cn-Q1XrMUyliz0=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F21c4aee9-e505-4796-bee3-11f310e84286_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Ikan-ikan hasil tangkapan dimuat di dalam bak mobil pikap di Pelabuhan Perikanan Samudra, Bitung, Sulawesi Utara, sebelum dibawa ke pabrik pengolahan ikan, Jumat (17/7/2020). Harga ikan tangkap turun hingga Rp 5.000 per kilogram akibat lesunya aktivitas pabrik pengalengan ikan di kota industri itu.

MANADO, KOMPAS β€” Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara meminta nelayan tetap beraktivitas di tengah penurunan harga ikan tangkap. Nelayan juga didorong untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya dengan mengambil kredit usaha rakyat yang difasilitasi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Penanganan pandemi Covid-19 yang berlarut dan belum terlihat ujungnya menyebabkan kelesuan industri perikanan yang terpusat di Bitung. Meskipun ada 53 unit pengolahan ikan (UPI) dengan kapasitas 1.360 ton ikan per hari, tingkat utilitasnya dilaporkan hanya mencapai 11-12 persen.

Editor:
agnespandia
Bagikan