Pandemi Jadi Kaca Pembesar Disparitas Layanan Pendidikan
Pandemi Covid-19 membuka disparitas layanan pendidikan di Indonesia. Mereka yang berkecukupan fasilitas semakin berkembang, sebaliknya yang kurang fasilitas kian tertinggal.
JAKARTA, KOMPAS – Pandemi diyakini bukan menjadi faktor penyebab, melainkan kaca pembesar disparitas layanan pendidikan di Indonesia yang semakin menganga lebar. Disparitas layanan pendidikan ini terjadi bukan hanya antar daerah, tapi juga di dalam satu daerah dan menjadi cermin terjadinya kesenjangan sosial ekonomi dalam masyarakat Indonesia.
Guru Besar Universitas Katolik Widya Mandala Anita Lie mengatakan, jauh sebelum pandemi Covid-19, learning loss atau hilangnya pembelajaran sudah terjadi pada anak-anak Indonesia yang belajar di sekolah. Berdasarkan data dari Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan Bank Dunia, capaian lama belajar di Indonesia sudah 12,4 tahun. Namun, lamanya sekolah ini tak selaras dengan kemampuan rata-rata capaian belajar yang hanya mampu mengerjakan setara belajar 7,8 tahun.