logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPancasila Menjiwai Pedagogi...
Iklan

Pancasila Menjiwai Pedagogi Pendidikan

Saat ini ada desakan untuk mereformasi Pendidikan Pancasila agar mampu menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila yang sebenarnya sudah ada dalam keseharian hidup masyarakat

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Jxi0LcacRuGW08---HZwncEcLpI=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201022kor5-paud-anak-belajar_1603361765.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA.

Saat pendidikan anak usia dini, mereka harus didampingi dan diajari tentang menghormati orang lain, toleransi, mencintai, dan belajar mencintai Tanah Air dengan memahami Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, seperti diperlihatkan anak-anak dari PAUD Mawar Kasih Kupang, Jumat (28/2/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Pendidikan Pancasila tetap harus secara eksplisit masuk dalam kurikulum pendidikan nasional. Namun, Pendidikan Pancasila jangan sekadar jadi mata pelajaran atau mata kuliah hafalan. Pancasila justru seharusnya menjiwai proses pendidikan, terutama untuk menguatkan karakter generasi muda bangsa secara pribadi ataupun sebagai warga negara Indonesia yang memiliki jati diri bangsa yang  berbeda dari negara lain.

Dalam webinar ”Bincang Kebangsaan Bertajuk Pancasila dalam Kurikulum” yang digelar Gen Indonesia dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional, Senin (3/5/2021), sejumlah tokoh dan pemerhati pendidikan menyepakati Pendidikan Pancasila wajib diajarkan di sekolah hingga perguruan tinggi. Ada desakan untuk mereformasi Pendidikan Pancasila agar mampu menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila yang sebenarnya sudah ada dalam keseharian hidup masyarakat sehingga menjadi panduan dalam karakter dan moral bangsa.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan