TEROKA
Reformasi dalam Kritik Puisi

Apa yang disebut dengan “reformasi” pada bulan Mei ini mencapai usia dua dasawarsa. Apa yang telah dihasilkan menjadi banyak bahan perdebatan banyak kalangan. Namun apa yang tetap adalah rekaman kejadian, setidaknya selama bulan Mei 1998 lalu itu, juga (terutama) dalam berbagai bentuk (karya) puisi.
Peristiwa Mei 1998, senang atau tidak, diterima atau ditolak, ternyata telah ikut menentukan kehidupan sosial-politik hingga kultural masyarakat Indonesia. Karena itu ia tak lekang dari ingatan, terekam dengan baik dalam memori banyak kalangan. Puisi adalah salah satu bentuk rekaman abadi peristiwa itu.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 12 dengan judul "Reformasi dalam Kritik Puisi".
Baca Epaper Kompas