Pada tahun baru Imlek, sang Papa menggubah masakan yang ”hociak”: lomie kebanggaan, hee piaw, gohiong dan sebagainya.

Perayaan Imlek menjadi catatan sejarah bagaimana bangsa ini makin mengukuhkan keberagaman sebagai kekuatan.

Perayaan Imlek di Yogyakarta berlangsung semarak.

Warga keturunan Tionghoa di Tambak Bayan, Surabaya, laksanakan sembahyang leluhur jelang Imlek.

Pasar Lama adalah pasar tertua di Tangerang dan sebagai pusat perdagangan yang sudah ramai sejak abad ke-17

Warga Tionghoa mulai menjalankan tradisinya menjelang Imlek dengan rangkaian ritual, doa, dan persembahan bagi dewa.

Menjelang Imlek, kawasan pecinan Glodok sudah ramai oleh lalu-lalang peranakan Tionghoa yang sembahyang rutin atau mencari kebutuhan lainnya.

Generasi muda Tionghoa sudah keluar dari dikotomi lama yang membagi mereka menjadi totok dan peranakan. Mereka lebih suka menggunakan istilah Chindo.