logo Kompas.id
β€Ί
Di Balik Beritaβ€ΊMengambil Hati Warga Wamena
Iklan

Mengambil Hati Warga Wamena

Responden meminta kami tidak melakukan wawancara di rumahnya. Dia memilih tempat yang relatif sepi agar tidak mengundang pertanyaan dari tetangga dan menciptakan asumsi negatif.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN, Andreas Yoga Parama
Β· 1 menit baca
Peneliti Litbang <i>Kompas</i>, Reza Felix (memegang telepon genggam), sedang melakukan wawancara pada responden (jaket hitam, bertopi) di Distrik Pisugi, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (30/1/2023).
KOMPAS/ANDREAS YOGA PARAMA

Peneliti Litbang Kompas, Reza Felix (memegang telepon genggam), sedang melakukan wawancara pada responden (jaket hitam, bertopi) di Distrik Pisugi, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (30/1/2023).

Penjajakan survei di wilayah baru ibarat membuka semak belukar di tengah hutan. Kelihaian berkomunikasi dan berbaur dengan warga lokal menjadi modal untuk mengambil hati calon responden. Kepercayaan harus dibangun terlebih dahulu agar aspirasi dan uneg-uneg mereka bisa tertangkap.

Untuk pertama kalinya, Litbang Kompas mengambil sampel Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) Januari 2023 di Kabupaten Jayawijaya wilayah Papua Pegunungan, tepatnya di Distrik Wamena. Masuknya Wamena sebagai salah satu titik sampel sejalan dengan penetapan empat provinsi baru di wilayah Papua, yakni Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya.

Editor:
PRASETYO EKO PRIHANANTO, ROBERTUS MAHATMA CHRYSHNA
Bagikan