”Itu Lipstik Kamu Warna Abu-abu?”
Kemewahan menjadi wartawan salah satunya adalah bebas berekspresi dalam mengemas penampilan diri.
Sosok wartawan bagi kebanyakan orang mungkin identik dengan dua stereotipe penampilan. Pertama, penampilan yang kumal bagai seharian didera asap kendaraan bermotor. Kedua, penampilan yang kelimis jadul, dengan kemeja agak kedodoran—biasanya bermotif kotak-kotak dan celana berpipa lurus.
Lantas, adakah wartawan media massa umum (bukan gaya hidup) yang berpenampilan serba warna-warni, baik dari segi berpakaian maupun riasan? Saya mungkin merepresentasikan tipe yang demikian selama bertugas sebagai wartawan harian Kompas yang selama sepuluh tahun berkarier berganti potongan rambut secepat perubahan iklim. Mulai dari bob dengan poni, undercut, pixy, sampai plontos juga pernah.