logo Kompas.id
CerpenPangus Ukulele
Iklan

Pangus Ukulele

Baru lewat tengah hari Loling muncul tergesa. ”Pak Bondo belum bangun. Lebih empat puluh jam dia tidur. Aku khawatir.”

Oleh
Gde Aryantha Soethama
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uPilRkPTc-LozVxznSULmvTUUR0=/1024x1289/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2FIMG-20211126-WA0005_1638007399.jpg
JOKO SULISTIONO

Ilustrasi CerpenKarya: Joko Sulistiono

Setelah istrinya meninggal, juragan tembakau dari Bondowoso itu menyerahkan seluruh urusan perusahaan kepada anaknya. Dan sejak itu ia sulit tidur, selalu membayangkan usaha yang dengan gigih ia bangun sejak muda bakalan redup dan akhirnya terkubur karena salah urus.

Seorang paranormal menganjurkan agar ia menyepi, mengikhlaskan diri. Lelaki Bondowoso itu pun membeli tanah di Tegalalang, dusun yang bertetangga dengan Ubud. Ia pilih tempat di ketinggian, yang jika ditarik garis sejajar khatulistiwa, akan tepat bertemu di titik rumahnya di Bondowoso. Walau sangat jarang, kadang kabut turun memeluk pohon-pohon. Orang-orang di Tegalalang mengenalnya sebagai Pak Bondo, tinggal bersama seorang juru masak perempuan tua, dan lelaki bernama Loling untuk mengurus kebutuhan sehari-hari.

Editor:
budisuwarna
Bagikan