Pustaka
Rempah-rempah Membentuk Dunia Modern
Bukan sutra, melainkan rempah-rempah yang membawa bangsa Eropa menjelajahi Asia, khususnya Maluku dan Filipina.
![Halaman muka buku berjudul <i>Rempah-Rempah: Persaingan dan Perebutan pada Abad ke-16 yang Membentuk Dunia Modern</i>](https://assetd.kompas.id/pvphxkJNYQH5nke9XP_pIfWJDF8=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2025%2F01%2F03%2Fd00e07ca-ec7d-40ea-82e8-809679fc7e62_jpg.jpg)
Halaman muka buku berjudul Rempah-Rempah: Persaingan dan Perebutan pada Abad ke-16 yang Membentuk Dunia Modern
Rempah-rempah memiliki peran yang penting dalam sejarah global, terutama selama abad pertengahan hingga awal era modern. Rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkeh, pala, dan lada, menjadi komoditas yang sangat diminati di Eropa sejak tahun 1000 M. Beragam manfaat dan kegunaan rempah-rempah menjadikan nilainya sangat tinggi.
Rempah-rempah memiliki beragam fungsi, mulai dari memperkaya cita rasa masakan, menjadi obat mujarab, hingga berperan dalam upacara keagamaan. Bagi masyarakat kelas atas Eropa, rempah-rempah juga menjadi simbol status sosial dan kemewahan. Rempah-rempah juga memiliki makna simbolis yang kuat karena asal-usulnya yang misterius dari Asia. Cerita-cerita religius sering mengaitkannya dengan tempat-tempat suci, seperti para Majus yang membawa kemenyan dan mur sebagai persembahan kepada Yesus.