Pelanggaran pemilu yang terjadi di dunia maya ini ditindaklanjuti dengan membatasi akun yang memuat konten-konten tersebut.

Bawaslu menemukan 181 akun medsos yang menyerang paslon peserta Pilgub Jabar dengan ujaran kebencian dan hoaks.

Tidak tahan dengan maraknya disinformasi, misinformasi, dan ujaran kebencian, sejumlah media massa memilih tidak lagi menggunakan X.

Tiktok Indonesia menyebut bahwa sudah ada panduan komunitas maupun kerja sama dengan penyelenggara pemilu untuk mencegah maupun menindaklanjuti konten ujaran kebencian terkait pilkada.

Kelompok rentan menjadi target ujaran kebencian di medsos. Ini patut diantisipasi karena bisa memicu tindakan kekerasan.

Pasangan capres-cawapres menjadi obyek serangan paling dominan di media sosial pada Pemilu 2024.

Ujaran kebencian menjadi monster menghancurkan di era media sosial, hingga UNESCO pun memberi peringatan khusus.

Peringatan Hari Pendidikan Internasional 24 Januari 2024 mendorong dunia pendidikan menghapus fenomena ujaran kebencian.