Masih tingginya proporsi pemilih bimbang dalam ajang persaingan Pemilihan Wali Kota Surakarta mengindikasikan kuatnya dualisme politik yang tengah terjadi.

Jelang Pilkada Surakarta, elektabilitas Gusti Bhre berada di puncak. Namun, jumlah pemilih mengambang masih banyak.

Teguh Prakosa resmi dilantik menjadi Wali Kota Surakarta. Pembangunan sumber daya manusia jadi fokusnya.

Dukungan akar rumput PDI Perjuangan mengarah ke Teguh. Para kader pula yang mendaftarkan sosok itu dalam penjaringan.

Pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa diprediksi memenangi pilkada dengan perolehan suara lebih dari 85 persen. Namun, tim pemenangan Gibran-Teguh menyebut perolehan suara itu tidak mencapai target.

Magnet Pilkada Kota Solo tak bisa lepas dari majunya putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Namun, di balik riuh kontestasi, persoalan intoleransi dan pelambatan ekonomi mesti diselesaikan pemimpin terpilih.