Kompas.id

Tan Malaka

Buku merekam jejak perjalanan bangsa melalui buah pemikiran tokoh-tokohnya. Membaca buku menjembatani generasi masa kini menjelajah masa lalu dengan berbagai keteladanan yang masih relevan diterapkan saat sekarang.

Bagikan

Menjelajah Masa Lalu lewat Pameran Buku Lawas

Buku merekam jejak perjalanan bangsa melalui buah pemikiran tokoh-tokohnya. Membaca buku menjembatani generasi masa kini menjelajah masa lalu dengan berbagai keteladanan yang masih relevan diterapkan saat sekarang.

Menjalin Filsafat Indonesia

Tidak perlu mencari yang esensialis dalam filsafat Indonesia. Seluruh praktik berfilsafat yang saat ini tengah berkembang, itulah deskripsi filsafat di Indonesia. Yang utama, tetap kritis memaknai pengetahuan.

Penculikan Sutan Sjahrir oleh Pendukung Tan Malaka

Segala upaya diplomasi Sutan Sjahrir untuk mempertahankan Republik yang baru seumur jagung mendapatkan perlawanan dari berbagai pihak. Kelompok Tan Malaka pun menculik Sutan Sjahrir di Solo pada 27 Juni 1946.

Rumah Kelahiran Sang ”Bapak Bangsa” Tan Malaka

Cerita perjalanan mengunjungi rumah tempat kelahiran Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Suliki Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat,

Tan Malaka, Diburu Penjajah, Dibunuh Tentara Republik

Nasib Tan Malaka berakhir tragis. Perjuangannya memerdekakan republik secara penuh berakhir dengan meregang nyawa di tangan bangsanya sendiri.

Iklan

Surat Wasiat Soekarno untuk Tan Malaka

Satu bulan setelah memproklamasikan kemerdekaan, Soekarno dan Tan Malaka mengadakan pertemuan rahasia. Dari hasil pertemuan itu kemudian lahirlah surat wasiat dari Bung Karno untuk Tan Malaka.

Tan Malaka Beradu Mulut dengan Soekarno di Bayah

Setelah 20 tahun dibuang dan diasingkan, Tan Malaka kembali ke Indonesia dan bertemu dengan Soekarno di Bayah, Banten Selatan. Namun pertemuan itu justru meruncingkan perbedaan hakikat kemerdekaan di antara keduanya.

Tan Malaka, Penggagas Republik Indonesia yang Mengancam Belanda

Sebelum pekik merdeka menggema ke seantero negeri pada 1945, konsep negara Republik Indonesia sejatinya telah digagas oleh seorang pejuang dan pemikir yang dibuang ke Belanda, yaitu Tan Malaka.

Separatisme

Dalam praktik politik canggih di belahan dunia lainnya, separatisme bisa juga menjadi sebuah ”proyek” yang diciptakan dan dipelihara. Dia menjadi komoditas dalam suatu market of violence (pasar kekerasan).

Gagasan Kebangsaan Soekarno dan Hatta Jarang Diungkap Penulis Muda

Iklan