Indonesia memiliki berbagai kekayaan alam yang berpotensi dikembangkan menjadi produk bermanfaat bagi masyarakat, baik untuk kesehatan maupun kosmetik.

Pelaku industri kosmetik naik dari 726 unit tahun 2020 menjadi 1.040 unit pada 2023.

Penggunaan asam glioksilik sebagai pengganti formaldehida dalam produk pelurus dan pelembut rambut bisa merusak ginjal.

Pertumbuhan industri kecantikan nasional diprediksi mencapai puncaknya 3-5 tahun lagi. Walakin, bahan baku impor masih dominan. Oleh karena itu, pemerintah mendorong industri kosmetik menggunakan bahan baku dalam negeri.

Bisnis kosmetik dan perawatan kulit merek lokal semakin marak. Produk mereka mudah dijumpai mulai dari toko kecantikan, supermarket, pusat perbelanjaan, hotel, hingga lokapasar.

Dengan menggunakan ikan zebra serta formula bahan penyaring sinar matahari serta seng oksida, peneliti di Oregon State University mengujinya di bawah paparan sinar ultraviolet selama dua jam.

Selama pandemi Covid-19, semakin banyak laki-laki yang datang ke salon dan membeli produk kosmetik. Alasannya, mereka perlu tampil beda ketika mengikuti rapat-rapat online kala bekerja dari rumah.

Produk lokal yang mewarnai dunia kecantikan dan perawatan di Tanah Air semakin dipercaya masyarakat. Jaminan kualitas dan kuatnya ekosistem pemasaran membuat produk kecantikan dan perawatan lokal menyaingi produk asing.