Tahun Naga Kayu dipercaya akan penuh keberuntungan. Demi mereguk keberuntungan, banyak pasangan ingin punya ”bayi naga”.

Selain berbagai kebijakan berbasis tunjangan, juga harus ada pembenahan dalam hal-hal substantif, seperti pembagian tanggung jawab yang adil jender. Ini yang dilakukan Pemerintah China agar warganya mau berkeluarga.

Dampak penurunan populasi China dirasakan produsen produk bayi dan anak-anak di China. Untuk mengatasi penurunan pendapatan, mereka mengembangkan produk orang dewasa dan memperlebar pasar ke luar negeri.

China mencari akal dan solusi apa saja untuk meningkatkan angka kelahirannya. Memberi pendidikan tinggi gratis dan memperbolehkan perempuan belum menikah untuk punya anak jadi salah satu tawaran solusinya.

Angka kelahiran di China semakin menurun dan kini sudah disalip oleh angka kematian. Warga negara itu semakin enggan memiliki anak karena berbagai alasan.

China mulai menghadapi krisis populasi produktif gara-gara kebijakan satu anak selama empat dekade silam. Kini pemerintah menggelontorkan sejumlah insentif. Namun respon masyarakat masih dingin.

Pertumbuhan penduduk di China yang menurun sejak sensus terakhir pada 2010 itu mencerminkan kekhawatiran akan krisis demografis di tengah masyarakat yang menua dan melambatnya angka kelahiran.